Sistem ini biasa disebut sebagai grounding atau Instalasi grounding. Sistem grounding ini sudah banyak orang yang menggunakannya. Bahkan di setiap bangunan-bangunan atau kantor-kantor sudah mekakai system grounding ini. Untuk daerah-daerah di pedalaman pun system grounding sudah di pasang, karena di dataran yang luaspun bisa terkena sambaran petir. Oleh karena itu system grounding cukup besar manfaatnya baik untuk bangunan atau alat yang ingin kita lindungi maupun nyawa kita sendiri.
Grounding merupakan sistem pengamanan terhadap perangkat-perangkat yang mempergunakan listrik sebagai sumber tenaga, dari lonjakan listrik, petir dll. Grounding sistem pentanahan di data center menjadi salah satu unsur penting dalam data center karena sistem grounding ini memberikan kebutuhan tenaga utama bagi data center. Standar pentanahan grounding untuk data center tercantum dalam beberapa dokumentasi grounding antara lain : TIA-942, J-STD-607-A-2002 dan IEEE Std 1100 (IEEE Emerald Book), IEEE Recommended Practice Grounding for Powering and Grounding Electronic Equipment.
Tujuan utama dari adanya grounding sistem pentanahan ini adalah untuk menciptakan sebuah jalur yang low-impedance (tahanan rendah) terhadap permukaan bumi untuk gelombang listrik dan transient voltage. Penerangan, arus listrik, circuit switching dan electrostatic discharge adalah penyebab umum dari adanya sentakan listrik atau transient voltage. Grounding sistem pentanahan yang efektif akan meminimalkan efek tersebut.
Kenapa Perlu Grounding Yang Bagus ?
Berikut ada beberapa alasan mengapa grounding yang bagus sangat kita perlukan :
1. Grounding mengurangi kemungkinan terjadinya kerusakan akibat dari Sambaran petir
2. Grounding mencegah terjadinya Lonjakan Listrik (Spike)
3. Grounding mencegah terjadinya loncatan yang ditimbulkan adanya perbedaan potensial tegangan antara satu system pentanahan dengan yang lainnya.
Standar Nilai Grounding yang di syaratkan untuk kelistrikan :
* Grounding Tegangan Phase - Netral ≈ 220 Volt AC
* Grounding Tegangan Phase – Ground ≈ 220 Volt AC
* Grounding Tegangan Netral – Ground ≈ 1 Volt AC
* Grounding Nilai toleransi ≈ 3 %
* Ukuran Gronding ≈ 1 Ohm
BEBERAPA MACAM TYPE GROUNDING
· Ground Rod, tipe grounding yang terbuat dari kuningan untuk ground yang terhubung ke
tanah dan dilengkapi dengan
bak control (untuk pengukuran)
· Elektroda Pita, system grounding yang menggunakan dasar plat tembaga sebagai elektroda pita yang dihubungkan dengan kabel dengan bak control
· Elektroda Plat, system grounding yang menggunakan plat tembaga sebagai elektroda
· Elektroda Pita, system grounding yang menggunakan dasar plat tembaga sebagai elektroda pita yang dihubungkan dengan kabel dengan bak control
· Elektroda Plat, system grounding yang menggunakan plat tembaga sebagai elektroda
platnya yang dihubungkan dengan
kabel ke bak control.
Grounding Sistem – seberapa pentingkah grounding ini ?
Grounding Sistem – seberapa pentingkah grounding ini ?
Mungkin istilah grounding sistem sudah tidak asing lagi bagi para kalangan yang kesehariannya bergelut dengan komputer maupun radio komunikasi. Seperti yang telah diketahui, grounding sistem untuk masyarakat umum diaplikasikan pada instalasi kelistrikan ( atau sering disebut dengan ARDE ). Tujuannya grounding sistem ini yaitu untuk membuang arus jahat yang mengalir di dalam listrik yang dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan komputer maupun radio komunikasi.
Setelah mencari informasi lebih lanjut, ternyata grounding sistem tidak sesederhana itu. Ada dua macam grounding sistem yang sebenarnya sudah sangat umum.
1. Safety Grounding atau grounding yang digunakan untuk keamanan atau keselamatan perangkat maupun manusia. Sistem grounding ini diaplikasikan seperti uraian di atas, yaitu pada jalur kelistrikan dan juga pada perangkat penangkal petir. Pemasangan sistem grounding ini bertujuan untuk meminimalisir dampak arus jahat yang diakibatkan oleh naik turunnya tegangan dan arus dari listrik PLN maupun arus jahat akibat gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh petir. Dengan pemasangan grounding seperti ini, diharapkan kerusakan pada alat dapat diminimalisir, meskipun tidak seorangpun bisa mencegah terjadinya kerusakan yang disebabkan oleh sambaran petir.
2. RF Grounding. Sistem grounding ini khusus diaplikasikan pada instalasi perangkat radio komunikasi. Tujuan utamanya instalasi grounding, yaitu untuk mengurangi atau meminimalisir dampak pancaran radiasi gelombang dari radio komunikasi. Sistem grounding seperti ini utamanya diterapkan pada perangkat-perangkat High Frekuensi (HF) dan perangkat dengan wattage atau power besar (sampai dengan kW). Dengan menerapkan sistem grounding RF yang bagus, maka diharapkan kerugian yang ditimbulkan akibat pancaran radiasi gelombang radio dapat berkurang.
6 comments:
Apakah Bisa menampilkan gambar untuk cara penanaman sistem Grounding,Contoh seberapa dalam kita untuk dapat memasukkan batang tembaga untuk masuk kedalam tanah dan ukuran standar harus berapa......Sebelumnya saya ucapkan banyak terima kasih.
Bisa bantu untuk cara pemasangan grounding pada body genset 350 kva
Note buka pada box panel nya tetap pada body gensetnya terims
ijin beratanya ,apa kelebihan dan kekurangan netral di groundkan di panel lvmdp
Klu waktu ukur kabel groun ada ampernya sampai lebih dr 20 ampere itu normal tidak ?
Bila ground diukur dengan avometer digital( - ke kontruksi bangunan + ke ground nilai 0 ohm tapi jika - ke ground dan + ke kontruksi bangunan ada nilai 22 ohm ) apakah itu normal?
Bagaimana skema paralelkan grounding netral 2 genset kapasitas 300kVa operasi malam dan 500kVa operasi siang ( udk grounding body sudah tersendiri dan grounding electrik juag tersendiri ).thx
Post a Comment