Cahaya yang dihasilkan lampu sebagai sumber cahaya
berkembang sesuai dengan umur lampu. Semakin lama makin berkurang lumen yang
dipan-carkannya. Pengurangan ini disebut depresiasi lumen dan peristiwa ini
tidak bisa dipisahkan dengan karakteristik lampu tersebut. Berkurangnya cahaya
yang dipancarkan lampu juga dipengaruhi oleh akibat debu dan kotoran yang
terdapat pada lampu dan armatur serta ruangan yang kotor. Dengan demikian
hilangnya cahaya disebabkan oleh beberapa faktor seperti akumulasi debu dan
kotoran, usia lampu serta ketuaan dan lemahnya sumber cahaya, rendahnya
tegangan masuk, rendahnya pantulan loteng, lantai serta permukaan mesin-mesin
dan alat-alat lainnya.
Untuk mendapatkan kelayakan yang sesuai dengan yang
diharapkan sepanjang umur dari sistem penerangan sebaiknya diadakan perawatan
dan pemeliharaan secara periodik. Gangguan yang paling nyata adalah debu yang
menempel pada sistem. Selain menurunkan kuat penerangan, debu ini juga
menyebabkan berkurangnya aliran pertukaran panas pada sistem. Juga serangga
sering kali menjadi penyebab terjadinya hubungan singkat sehingga ballast
terbakar.
Menurut
SNI, daya pencahayaan maksimum untuk ruang kantor/ industri adalah 15 watt/ m2.
Untuk rumah tak melebihi 10 watt/m2.( tambahan Ir. Hartono Poerbo, M.Arch : untuk
toko 20-40 watt/m2, hotel 10-30 watt/m2, sekolah 15-30 watt/m2, rumah sakit
10-30 watt/m2 ).
Peranan yang penting dari kegiatan pemeliharaan baru
diingat setelah sistem penerangan telah melumpuhkan aktifitas dalam perusahaan
atau gedung perkantoran tersebut karena kurangnya penerangan dari lampu-lampu.
Secara
umum tujuan pemeliharaan dimaksudkan adalah untuk :
1.
Mempertahankan
kemampuan penerangan dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan perencanaan.
2.
Menjaga kualitas penerangan sesuai dengan
kebutuhan penghuni perusahaan, pabrik, gedung-gedung perkantoran dan rumah
tinggal tersebut.
3.
Untuk membantu mengurangi pemakaian dan
penyimpangan peralatan penerangan diluar batas dan menjaga modal yang
diinvestasikan.
4.
Untuk mencapai
tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin, dengan melaksanakan kegiatan
pembersihan secara efektif dan efisien.
5.
Menghidari
kegiatan pemeliharaan yang dapat membahayakan keselamatan kerja.
6.
Mengadakan
kerjasama yang erat dengan fungsi-fungsi utama lainnya dari suatu perusahaan
atau gedung perkantoran, dalam rangka untuk mencapai tujuan utama perusahaan
yaitu tingkat keuntungan yang maksimal dan total biaya yang rendah.
Penggunaan
LLF (Light Loss Faktor) atau faktor kerugian cahaya pada perencanaan instalasi
penerangan perlu pengaturan, agar tidak ada pemeliharaan yang berulang-ulang
untuk mempertahankan tingkat penerangan yang sedekat mungkin dengan keadaan
awal. Nilai dari LLF dipergunakan untuk indikasi sejumlah depresiasi yang tidak
dapat dikontrol dan usaha yang diharapkan untuk mengatasi depresiasi.
Pentingnya
Pemeliharaan
Untuk
merencanakan sebuah program pemeliharaan sistem penerangan secara sempurna,
perlu mengetahui serta memahami dasar-dasar pencahayaan, termasuk perhitungan
dan disain penerangan untuk sebuah ruangan. Banyak informasi-informasi yang
lebih terinci yang telah dikembangkan untuk disain penerangan untuk berbagai
keperluan ruangan.
Ada
beberapa faktor utama yang menyebabkan kerugian cahaya pada sistem penerangan
sebagaimana dijelaskan oleh Berlon C. Cooper (1977:7-150) yaitu depresiasi
lumen lampu, pengotoran lampu dan armatur, pemadaman (burn out), tegangan
rendah, armatur yang tidak efisien dan depresiasi ruangan yang kotor.
Berikut
ini dijelaskan program penggantian dan pembersihan sistem penerangan secara
periodik yaitu :
1.
Penggantian Lampu Secara Teratur/Periodik
Rencana
yang teratur dalam program pelaksanaan penggantian lampu akan menghentikan
depresiasi lumen dari lampu dan menjaga lampu agar tidak banyak mati. Dengan
demikian tingkat penerangan akan diperbaiki dan sesuai dengan yang diinginkan.
Lampu-lampu
pada sebuah sistem penerangan dapat ditukar secara langsung saat ia mati atau
keseluruhan instalasi dapat diganti sebelum lampu-lampu mencapai akhir hidup
rata-ratanya. Penggantian lampu secara lang-sung disebut “spot replacement”,
sedangkan penggantian secara masal disebut “group relamping”.
a.
Penggantian Lampu Secara Langsung (Spot Replacement)
Penggantian
lampu pada program ini hanya dilakukan pada lampu yang rusak atau lampu-lampu yang
telah lewat umur. Program peng-gantian ini merupakan proses yang menjemukan dan
memakan waktu yang panjang. Hal ini mengakibatkan biaya pekerja dan biaya
produksi yang tinggi, maka total biaya untuk penggantian secara langsung lebih
besar.
Pada
lokasi penerangan yang luas dipakai program penggantian individual yang
dimodifikasi, dimana pemeriksaan dilakukan secara periodik (misalnya mingguan,
bulanan) dan mengganti semua lampu-lampu yang rusak/mati. Jadi tidak hanya
ditunggu bila lampu ada yang rusak/mati, tetapi dilakukan pemeriksaan
perlampuan secara berkala.
b.
Penggantian Lampu Secara Masal (Group Relamping)
Penggantian
lampu secara berkelompok besar (masal) disebut group relamping. Program
penggantian ini dilakukan berganti-ganti dan disesuaikan dengan jadwal yang
disukai. Cara yang paling praktis untuk menentukan kapas sistem penerangan
harus menggunakan metode group relamping adalah menggunakan data pemadaman
lampu (burn out) sebagai petunjuk. Ini boleh dilakukan karena jumlah kerusakan
dalam satu group benar-benar menunjukkan porsi dari hidup rata-rata yang
dihasilkan group tersebut.
Kurva
mortality (angka kematian) lampu sangat lazim digunakan untuk informasi ini.
Kurva mortality lampu pijar dan lampu flouresen dapat dilihat gambar 3 di atas.
Kurva
mortality lampu flouresen memperlihatkan bila lampu telah mencapai 70% hidup
rata-rata, maka 12% dari lampu tersebut telah rusak. Atau bila lampu-lampu itu
telah mencapai 80% dari hidup rata-rata, maka 21% akan rusak. Setelah 80%
kehidupan rata-rata, tingkat kerusakan akan bertambah secara cepat.
Penentuan
interval yang dipilih untuk group relamping merupakan hal yang penting,
sehingga biaya tahunan lebih rendah terhadap produksi penerangan (lux). Dalam
banyak hal, interval ini sama dengan 50% hidup rata-rata lampu secara relatif.
Interval yang panjang (diatas 80% hidup) cenderung menghasilkan lampu yang
rendah, biaya pekerja dan akibat terakhir tentu tingkat pemeliharaan tinggi
pada intensitas pene-rangan. Dalam prakteknya memilih interval biasanya
mempertimbang-kan antara biaya produksi setiap lux yang rendah dan biaya
pemeliha- raannya yang rendah. Pada sistem group relamping biaya pekerja dapat
hemat, lampu lebih terang (banyak cahaya), sedikit rintangan pekerjaan,
penampilan sistem penerangan lebih baik dan sedikit alat bantu perawatan.
Lampu-lampu
flouresen cocok untuk program group relamping, karena jumlah biaya lampu dalam
kaitannya dengan total biaya penerangan adalah kecil, biasanya kurang 10%.
Group relamping untuk lampu mercury dan lampu incandesen kurang tepat dipakai,
dimana kerusakan pada satu lampu bisa mengurangi iluminasi pada sebuah bidang
kerja tertentu secara besar.
Pada sistem group relamping dapat dilakukan
prosedur/cara yaitu pada saat lampu hidup rata-rata 80% misalnya, 20% dari sisa
lampu yang masih baik, dipisahkan dan digunakan sebagai penggantian individual
selama periode sementara (interim) sebelum group relamping berikutnya.
2.
Membersihkan Secara Teratur/Periodik
Pembersihan
armatur-armatur, lampu dan permukaan ruangan secara teratur/periodik dapat
menekan penyusutan cahaya akibat kotoran/debu yang menempel pada bagian-bagian
tersebut. Debu dan kotoran akan mengurangi efisiensi armatur dan sekaligus
mengurangi cahaya yang direfleksikan pada bidang kerja. Permukaan ruangan
seperti langit-langit, dinding dan bidang kerja perlu dibersihkan dan dicat
kembali secara berkala. Pembersihan armatur, lampu dan permukaan ruangan secara
teratur akan menghasilkan hal-hal sebagai berikut :
a.
Lebih Banyak Cahaya Yang Diberikan Per Rupiah
Pembersihan
akan memperbaiki cahaya yang dihasilkan pada suatu sistem penerangan.
Pengotoran pada armatur dan permukaan ruangan akan mempunyai reflektansi yang
rendah dari pada permukaan itu sendiri. Dengan adanya program pembersihan,
jumlah cahaya yang dihasilkan per rupiah akan efisien.
b.
Manajemen Energi Yang Lebih Baik
Armatur
yang bersih dapat menghemat penggunaan daya dari lampu-lampu, karena mempunyai
reflektansi yang tinggi. Dengan demikian sekaligus jumlah armatur jauh lebih
sedikit.
c.
Kebanggaan Pemilik
Armatur
dan permukaan ruangan yang bersih memberikan ke-banggaan yang menarik perhatian
dari pemilik bangunan dan juga kebanggaan dari “bagian rumah tangga”.
d.
Pengurangan Modal Investasi
Jika
suatu sistem penerangan secara periodik diadakan penggantian lampu dan
pembersihan, dengan rencanan yang cermat, akan memberi-kan cahaya yang lebih
banyak jika dibandingkan lampu-lampu diganti hanya sesudah mati dan armatur
dibiarkan kotor.
Jika
perencanaan sistem penerangan mengetahui tentang rencana program pemeliharaan
yang baik, mereka akan merencanakan tingkat penerangan dengan lebih sedikit
armatur. Ini akan mengakibatkan pengurangan modal investasi dan juga mengurangi
biaya operasional dan penggunaan energi.
G.
Langkah-Langkah Pembersihan dan Penggantian
Untuk
mendapatkan efisiensi yang tinggi dalam pemeliharaan sistem penerangan perlu
dipahami langkah-langkah yang perlu diperhatikan. Langkah-langkah pembersihan
akan berselang-seling karena adanya bermacam-macam tipe armatur dan
lokasi/ruangan yang berbeda-beda. Untuk melakukan pember-sihan tersebut bisanya
berkelompok atau team, karena ada sebagian yang berada di atas tangga dan
sebagian lagi di bawah.
Adapun
langkah-langkah pembersihan lampu pada umumnya sebagai berikut :
1.
Sebelum bekerja
terlebih dahulu matikan sumber terhadap armatur yang akan dibersihkan, agar
keselamatan pekerja lebih terjamin.
2.
Lepaskan material penutup dan juga lampunya,
louver, plastik atau panel glass, kemudian lampu diambil dari armatur dan diteruskan
pada orang yang di lantai.
3.
Usahakan mengurangi goncangan pada saat
bekerja dekat dengan soket listrik, karena bila goncangan yang kuat akan dapat
mengakibatkan rang- kaian listrik akan putus.
4.
Bersihkan Unit
Dasar
Kotoran-kotoran
yang banyak pada permukaan armatur paling atas dibersih- kan dengan mencuci,
melap, menyedot debu. Kemudian seluruh unit di-bersihkan dan dibilas.
1. Membersihkan Material Penutup dan Lampu-lampu.
Sementara dilakukan pembersihan armatur paling atas,
orang yang berada di bawah membersihkan material penutup dan lampu. Lampu harus
dilap kering sebelum dipasang. Material/peralatan dari plastik digosok dengan
kain lembab, sebab jika memakai kain kering akan timbul muatan elektro statik.
6.
Penggantian Lampu dan Material Penutup
Setelah
semua material dibersihkan, lampu baru atau lampu yang telah dibersihkan
dipasang kembali dengan benar seperti semula.
Lampu
pijar dan armatur lampu dengan pelepasan listrik (lampu pijar) tidak memerlukan
banyak langkah seperti unit lampu flouresen (TL), tetapi secara umum metode
tersebut dapat dipakai untuk pembersihan semua peralatan listrik.
3 comments:
Terimakasih sangat informatif dan menginspirasi.
Kepada Yth.
Pimpinan Perusahaan / Div. Finance
Di Tempat
Dengan Hormat,
Kami dari PT. TEGAR MANDIRI BERSAUDARA ( Akte Pendirian No:78 ) Perusahaan kami telah resmi di tunjuk untuk memasarkan produk Surety Bond & Bank Garansi tanpa agunan. Dengan sertifikat ke agenan No: ASK–00045.11.03.14, Adapun Bank Garansi / Asuransi yang kami tawarkan tanpa agunan ( N0n Collatral), polis jaminan kami antar.
Jenis Jaminan yg Kami Tawarkan ( BG/ ASURANSI)
Jaminan Penawaran
Jaminan Pelaksanaan
Jaminan Uang Muka (DP)
Jaminan Pemeliharaan
Hormat Saya.
Fitra Yadi
0852 8099 6951
0857 7109 9916 W.A
fitratmb@gmail.com
PT. TEGAR MANDIRI BERSAUDARA
Jl. Arjuna III No.30, Utan Kayu Selatan, Matraman Jakarta Timur
Telp. 021. 8590 8022 Fax. 021. 8590 7982
Email. tegarmandiri489@yahoo.com
terimakasih infonya. butuh alat penerangan hemat listrik coba pakai tiang lampu solar cell walaupun harga di awal mahal tp bisa memangkas biaya listrik lebih banyak.
Post a Comment