1. Sistem Konvensional.
2. Sistem Addressable.
Sistem Konvensional: yaitu yang menggunakan kabel isi dua untuk hubungan antar detector ke detector dan ke Panel. Kabel yang dipakai umumnya kabel listrik NYM 2x1.5mm atau NYMHY 2x1.5mm yang ditarik di dalam pipa conduit semisal EGA atau Clipsal. Pada instalasi yang cukup kritis kerap dipakai kabel tahan api (FRC=Fire Resistance Cable) dengan ukuran 2x1.5mm, terutama untuk kabel-kabel yang menuju ke Panel dan sumber listrik 220V. Oleh karena memakai kabel isi dua, maka instalasi ini disebut dengan 2-Wire Type. Selain itu dikenal pula tipe 3-Wire dan 4-Wire seperti terlihat pada Gambar di bawah ini.
Pada 2-Wire Type nama terminal pada detectornya adalah L(+) dan Lc(-). Kabel ini dihubungkan dengan Panel Fire Alarm pada terminal yang berlabel L dan C juga. Hubungan antar detector satu dengan lainnya dilakukan secara PARALEL dengan syarat TIDAK BOLEH BERCABANG yang berarti harus ada titik AWAL dan ada titik AKHIR. Perhatikan Gambar di atas.
Titik akhir tarikan kabel disebut dengan istilah End-of-Line (EOL). Di titik inilah detector fire terakhir dipasang dan di sini pulalah satu loop dinyatakan berakhir (stop). Pada detector terakhir ini dipasang satu buah EOL Resistor atau EOL Capacitor. Jadi yang benar adalah EOL Resistor ini dipasang di UJUNG loop, BUKAN di dalam Control Panel dan jumlahnyapun hanya satu EOL Resistor pada setiap loop. Oleh sebab itu bisa dikatakan 1 Loop = 1 Zone yang ditutup dengan Resistor End of Line (EOL Resistor).
Adapun tentang istilah konvensional, maka istilah ini untuk membedakannya dengan sistem Addressable. Pada sistem konvensional, setiap detector hanya berupa kontak listrik biasa, tidak mengirimkan ID Alamat yang khusus.
3-Wire Type digunakan apabila dikehendaki agar setiap detector memiliki output masing-masing yang berupa lampu. Contoh aplikasinya, misalkan untuk kamar-kamar hotel dan rumah sakit. Sebuah lampu indicator -yang disebut Remote Indicating Lamp- dipasang di atas pintu bagian luar setiap kamar dan akan menyala pada saat detector mendeteksi. Dengan begitu, maka lokasi kebakaran dapat diketahui orang luar melalui nyala lampu. Wiring diagram serta bentuk lampu indicatornya adalah seperti ini:
4-Wire Type umumnya digunakan pada kebanyakan Smoke Detector 12V agar bisa dihubungkan dengan Panel Alarm Rumah. Seperti diketahui Panel Alarm Rumah menggunakan sumber 12VDC untuk menyuplai tegangan ke sensor yang salah satunya bisa berupa Smoke Detector tipe 4-Wire ini. Di sini, ada 2 kabel yang dipakai sebagai supply +12V dan -12V, sedangkan dua sisanya adalah relay NO - C yang dihubungkan dengan terminal bertanda ZONE dan COM pada panel alarm. Selain itu tipe 4-wire ini bisa juga dipakai apabila ada satu atau beberapa Detector "ditugaskan" untuk men-trigger peralatan lain saat terjadi kebakaran, seperti: mematikan saklar mesin pabrik, menghidupkan mesin pompa air, mengaktifkan sistem penyemprot air (sprinkler system atau releasing agent) dan sebagainya. Biasanya detector 4-wire memiliki rentang tegangan antara 12VDC sampai dengan 24VDC.
1. Manual Call Point (MCP)
Fungsi alat ini adalah untuk mengaktifkan sirine tanda kebakaran (Fire Bell) secara manual dengan cara memecahkan kaca atau plastik transparan di bagian tengahnya. Istilah lain untuk alat ini adalah Emergency Break Glass. Di dalamnya hanya berupa saklar biasa yang berupa microswitch atau tombol tekan. Salah satu aspek yang harus diperhatikan adalah soal lokasi penempatannya. Terbaik jika unit ini diletakkan di lokasi yang:
-sering terlihat oleh banyak orang,
-terlewati oleh orang saat berlarian ke luar bangunan,
-mudah dijangkau.
Untuk menguji fungsi alat ini tidak perlu dengan memecahkan kaca, karena sudah tersedia tongkat atau kunci khusus, sehingga saklar bisa tertekan tanpa harus memecahkan kaca. Kaca yang telanjur retak atau pecah bisa diganti dengan yang baru.
Di beberapa tipe ada yang dilengkapi dengan fungsi intercom (TEL). Petugas penguji dapat melakukan komunikasi dengan penjaga di Panel Control Room dengan memasukkan handset telepon ke dalam jack pada MCP. Seketika itu juga telepon di panel akan aktif,sehingga kedua orang ini bisa saling berkomunikasi.
2. Fire Bell
Fire Bell akan membunyikan bunyi alarm kebakaran yang khas. Suaranya cukup nyaring dalam jarak yang relatif jauh. Tegangan output yang keluar dari dari panel Fire Alarm adalah 24VDC, sehingga jenis Fire Bell 24VDC-lah yang banyak dipakai saat ini, sekalipun versi 12VDC juga tersedia. Perlu diperhatikan dalam pemasangan Fire Bell (pada tipe Gong) adalah kedudukan piringan bell terhadap batang pemukul piringan jangan sampai salah. Jika tidak pas, maka bunyi bell menjadi tidak nyaring. Aturlah kembali dudukannya dengan cermat sampai bunyi bel terdengar paling nyaring.
3. Indicator Lamp
Indicator lamp adalah lampu yang berfungsi sebagai pertanda aktif-tidaknya sistem Fire Alarm atau sebagai pertanda adanya kebakaran. Entah kami salah kaprah atau tidak, sebab dalam sebuah situs dikatakan begini:
"An indicator lamp is a light that indicates whether power is on to a device or even if there is a problem with a circuit or if something is working properly".
Jadi apabila demikian, maka yang dimaksud dengan Indicator Lamp pada Fire Alarm adalah lampu yang menunjukkan adanya power pada panel ataupun menunjukkan trouble dan atau kebakaran. Di dalamnya hanya berupa lampu bohlam (bulb) berdaya 30V/2W atau lampu LED berarus rendah. Oleh karena itu, dalam sistem yang normal (tidak pada saat kebakaran) seyogianya lampu ini menyala (On). Sebaliknya apabila lampu mati, ya tentu saja ada trouble pada power. Pada beberapa merk, indikasi kebakaran dinyatakan dengan lampu indikator yang berkedip-kedip.
4. Remote Indicating Lamp
Bersambung pada artikel berikutnya.....
Sistem Addressable kebanyakan digunakan untuk instalasi Fire Alarm di gedung bertingkat, semisal hotel, perkantoran, mall dan sejenisnya. Perbedaan paling mendasar dengan sistem konvensional adalah dalam hal Address (Alamat). Pada sistem ini setiap detector memiliki alamat sendiri-sendiri untuk menyatakan identitas ID dirinya. Jadi titik kebakaran sudah diketahui dengan pasti, karena panel bisa menginformasikan deteksi berasal dari detector yang mana. Sedangkan sistem konvensional hanya menginformasikan deteksi berasal dari Zone atau Loop, tanpa bisa memastikan detector mana yang mendeteksi, sebab 1 Loop atau Zone bisa terdiri dari 5 bahkan 10 detector, bahkan terkadang lebih.
Agar bisa menginformasikan alamat ID, maka di sini diperlukan sebuah module yang disebut dengan Monitor Module. Ketentuannya adalah satu module untuk satu, sehingga diperoleh sistem yang benar-benar addressable (istilahnya fully addressable). Sedangkan addressable detector adalah detector konvensional yang memiliki module yang built-in. Apabila detector konvensional akan dijadikan addressable, maka dia harus dihubungkan dulu ke monitor module yang terpisah seperti pada contoh di bawah ini:
Dengan teknik rotary switch ataupun DIP switch, alamat module detector dapat ditentukan secara berurutan, misalnya dari 001 sampai dengan 127.
Satu hal yang menyebabkan sistem addressable ini "kalah pemasangannya" dibandingkan dengan sistem konvensional adalah masalah harga. Lebih-lebih jika menerapkan fully addressable dimana jumlah module adalah sama dengan jumlah keseluruhan detector, maka cost-nya lumayan mahal. Sebagai "jalan tengah" ditempuh cara "semi-addressable", yaitu panel dan jaringannya menggunakan Addressable, hanya saja satu module melayani beberapa detector konvensional.
Dengan teknik rotary switch ataupun DIP switch, alamat module detector dapat ditentukan secara berurutan, misalnya dari 001 sampai dengan 127.
Satu hal yang menyebabkan sistem addressable ini "kalah pemasangannya" dibandingkan dengan sistem konvensional adalah masalah harga. Lebih-lebih jika menerapkan fully addressable dimana jumlah module adalah sama dengan jumlah keseluruhan detector, maka cost-nya lumayan mahal. Sebagai "jalan tengah" ditempuh cara "semi-addressable", yaitu panel dan jaringannya menggunakan Addressable, hanya saja satu module melayani beberapa detector konvensional.
Dalam panel addressable tidak terdapat terminal Zone L-C, melainkan yang ada adalah terminal Loop. Dalam satu tarikan loop bisa dipasang sampai dengan 125 - 127 module. Apa artinya? Artinya jumlah detector-nya bisa sampai 127 titik alias 127 zone fully addressable hanya dalam satu tarikan saja. Jadi untuk model panel addressable berkapasitas 1-Loop sudah bisa menampung 127 titik detector (=127 zone). Jenis panel addressable 2-Loop artinya bisa menampung 2 x 127 module atau sama dengan 254 zone dan seterusnya.
Jenis-jenis Detector Fire Alarm
1. ROR (Rate of Rise) Heat Detector
Pertanyaan yang sering diajukan adalah di area mana kita menempatkan Smoke dan di area mana kita menempatkan Heat. Apabila titik-titiknya sudah ditetapkan secara detail oleh Konsultan Proyek, maka kita harus mengikuti gambar titik yang diberikan. Namun apabila belum, maka secara umum patokannya adalah:
Jika diperkirakan di area tersebut saat awal terjadi kebakaran lebih didominasi hembusan panas ketimbang kepulan asap, maka tempatkanlah Heat Detector. Contoh: ruang filing cabinet, gudang spare parts dari logam (tanpa kardus), bengkel kerja mekanik dan sejenisnya.
Sebaliknya jika didominasi asap, sebaiknya memasang Smoke. Contoh: ruangan no smoking area yang beralas karpet (kecuali kamar hotel), gudang kertas, gudang kapas, gudang ban, gudang makanan-minuman (mamin) dan sejenisnya.
Jenis Smoke Detector:
Ionisation Smoke Detector yang bekerjanya berdasarkan tumbukan partikel asap dengan unsur radioaktif Am di dalam ruang detector (smoke chamber).
Smoke Ionisasi cocok untuk mendeteksi asap dari kobaran api yang cepat (fast flaming fires), tetapi jenis ini lebih mudah terkena false alarm, karena sensitivitasnya yang tinggi. Oleh karenanya lebih cocok untuk ruang keluarga dan ruangan tidur.
Smoke Optical (Photoelectric) lebih baik untuk mendeteksi asap dari kobaran api kecil, sehingga cocok untuk di hallway (lorong) dan tempat-tempat rata. Jenis ini lebih tahan terhadap false alarm dan karenanya boleh diletakkan di dekat dapur.
PERINGATAN - Dapur atau ruangan yang dipenuhi oleh bocoran gas adalah sangat berbahaya dan berpotensi menimbulkan ledakan, karena kedua jenis gas ini amat mudah terbakar (highly flammable).
Conventional Fire Alarm Control Panel
Jenis-jenis Detector Fire Alarm
1. ROR (Rate of Rise) Heat Detector
Heat detector adalah pendeteksi kenaikan panas. Jenis ROR adalah yang paling banyak digunakan saat ini, karena selain ekonomis juga aplikasinya luas. Area deteksi sensor bisa mencapai 50m2 untuk ketinggian plafon 4m. Sedangkan untukplafon lebih tinggi, area deteksinya berkurang menjadi 30m2. Ketinggian pemasangan max. hendaknya tidak melebihi 8m. ROR banyak digunakan karena detector ini bekerja berdasarkan kenaikan temperatur secara cepat di satu ruangan kendati masih berupa hembusan panas. Umumnya pada titik 55oC - 63oC sensor ini sudah aktif dan membunyikan alarm bell kebakaran. Dengan begitu bahaya kebakaran (diharapkan) tidak sempat meluas ke area lain. ROR sangat ideal untuk ruangan kantor, kamar hotel, rumah sakit, ruang server, ruang arsip, gudang pabrik dan lainnya.
Prinsip kerja ROR sebenarnya hanya saklar bi-metal biasa. Saklar akan kontak saat mendeteksi panas. Karena tidak memerlukan tegangan (supply), maka bisa dipasang langsung pada panel alarm rumah. Dua kabelnya dimasukkan ke terminal Zone-Com pada panel alarm. Jika dipasang pada panel Fire Alarm, maka terminalnya adalah L dan LC. Kedua kabelnya boleh terpasang terbalik, sebab tidak memiliki plus-minus. Sedangkan sifat kontaknya adalah NO (Normally Open).
2. Fix Temperature
Fix Temperature termasuk juga ke dalam Heat Detector. Berbeda dengan ROR, maka Fix Temperature baru mendeteksi pada derajat panas yang langsung tinggi. Oleh karena itu cocok ditempatkan pada area yang lingkungannya memang sudah agak-agak "panas", seperti: ruang genset, basement, dapur-dapur foodcourt, gudang beratap asbes, bengkel las dan sejenisnya. Alasannya, jika pada area itu dipasang ROR, maka akan rentan terhadap False Alarm (Alarm Palsu), sebab hembusan panasnya saja sudah bisa menyebabkan ROR mendeteksi. Area efektif detektor jenis ini adalah 30m2 (pada ketinggian plafon 4m) atau 15m2 (untuk ketinggian plafon antara 4 - 8m). Seperti halnya ROR, kabel yang diperlukan untuk detector ini cuma 2, yaitu L dan LC, boleh terbalik dan bisa dipasang langsung pada panel alarm rumah merk apa saja. Sifat kontaknya adalah NO (Normally Open).
3. Smoke Detector
Smoke Detector mendeteksi asap yang masuk ke dalamnya. Asap memiliki partikel-partikel yang kian lama semakin memenuhi ruangan smoke (smoke chamber) seiring dengan meningkatnya intensitas kebakaran. Jika kepadatan asap ini (smoke density) telah melewati ambang batas (threshold), maka rangkaian elektronik di dalamnya akan aktif. Oleh karena berisi rangkaian elektronik, maka Smoke memerlukan tegangan. Pada tipe 2-Wire tegangan ini disupply dari panel Fire bersamaan dengan sinyal, sehingga hanya menggunakan 2 kabel saja. Sedangkan pada tipe 4-Wire (12VDC), maka tegangan plus minus 12VDC-nya disupply dari panel alarm biasa sementara sinyalnya disalurkan pada dua kabel sisanya. Area proteksinya mencapai 150m2 untuk ketinggian plafon 4m.
3. Smoke Detector
Pertanyaan yang sering diajukan adalah di area mana kita menempatkan Smoke dan di area mana kita menempatkan Heat. Apabila titik-titiknya sudah ditetapkan secara detail oleh Konsultan Proyek, maka kita harus mengikuti gambar titik yang diberikan. Namun apabila belum, maka secara umum patokannya adalah:
Jika diperkirakan di area tersebut saat awal terjadi kebakaran lebih didominasi hembusan panas ketimbang kepulan asap, maka tempatkanlah Heat Detector. Contoh: ruang filing cabinet, gudang spare parts dari logam (tanpa kardus), bengkel kerja mekanik dan sejenisnya.
Sebaliknya jika didominasi asap, sebaiknya memasang Smoke. Contoh: ruangan no smoking area yang beralas karpet (kecuali kamar hotel), gudang kertas, gudang kapas, gudang ban, gudang makanan-minuman (mamin) dan sejenisnya.
Jenis Smoke Detector:
Ionisation Smoke Detector yang bekerjanya berdasarkan tumbukan partikel asap dengan unsur radioaktif Am di dalam ruang detector (smoke chamber).
Photoelectric Type Smoke Detector (Optical) yang bekerjanya berdasarkan pembiasan cahaya lampu LED di dalam ruang detector oleh adanya asap yang masuk dengan kepadatan tertentu.
Smoke Ionisasi cocok untuk mendeteksi asap dari kobaran api yang cepat (fast flaming fires), tetapi jenis ini lebih mudah terkena false alarm, karena sensitivitasnya yang tinggi. Oleh karenanya lebih cocok untuk ruang keluarga dan ruangan tidur.
Smoke Optical (Photoelectric) lebih baik untuk mendeteksi asap dari kobaran api kecil, sehingga cocok untuk di hallway (lorong) dan tempat-tempat rata. Jenis ini lebih tahan terhadap false alarm dan karenanya boleh diletakkan di dekat dapur.
4. Flame Detector
Flame Detector adalah alat yang sensitif terhadap radiasi sinar ultraviolet yang ditimbulkan oleh nyala api. Tetapi detector ini tidak bereaksi pada lampu ruangan, infra merah atau sumber cahaya lain yang tidak ada hubungannya dengan nyala api (flame).
Aplikasi yang disarankan:
-Rumah yang memiliki plafon tinggi: aula, gudang, galeri.
-Tempat yang mudah terbakar: gudang kimia, pompa bensin, pabrik, ruangan mesin, ruang panel listrik.
-Ruang komputer, lorong-lorong dan sebagainya.
Penempatan detector harus bebas dari objek yang menghalangi, tidak dekat dengan lampu mercury, lampu halogen dan lampu untuk sterilisasi. Juga hindari tempat-tempat yang sering terjadi percikan api (spark), seperti di bengkel-bengkel las atau bengkel kerja yang mengoperasikan gerinda. Dalam percobaan singkat, detector ini menunjukkan performa yang sangat bagus. Respon detector terbilang cepat saat korek api dinyalakan dalam jarak 3 - 4m. Oleh sebab itu, pemasangan di pusat keramaian dan area publik harus sedikit dicermati. Jangan sampai orang yang hanya menyalakan pemantik api (lighter) di bawah detector dianggap sebagai kebakaran. Bisa juga dipasang di ruang bebas merokok (No Smoking Area) asalkan bunyi alarm-nya hanya terjadi di ruangan itu saja sebagai peringatan bagi orang yang "membandel".
5. Gas Detector
Sesuai dengan namanya detector ini mendeteksi kebocoran gas yang kerap terjadi di rumah tinggal. Alat ini bisa mendeteksi dua jenis gas, yaitu:
-LPG (El-pi-ji) : Liquefied Petroleum Gas.
-LNG (El-en-ji): Liquefied Natural Gas.
Dari dua jenis gas tersebut, Elpiji-lah yang paling banyak digunakan di rumah-rumah. Perbedaan LPG dengan LNG adalah: Elpiji lebih berat daripada udara, sehingga apabila bocor, gas akan turun mendekati lantai (tidak terbang ke udara). Sedangkan LNG lebih ringan daripada udara, sehingga jika terjadi kebocoran, maka gasnya akan terbang ke udara. Perbedaan sifat gas inilah yang menentukan posisi detector sebagaimana ilustrasi di bawah ini:
Untuk LPG, maka letak detector adalah di bawah, yaitu sekitar 30 cm dari lantai dengan arah detector menghadap ke atas. Hal ini dimaksudkan agar saat bocor, gas elpiji yang turun akan masuk ke dalam ruang detector sehingga dapat terdeteksi. Jarak antara detector dengan sumber kebocoran tidak melebihi dari 4m.
Untuk LNG, maka pemasangan detectornya adalah tinggi di atas lantai, tepatnya 30cm di bawah plafon dengan posisi detector menghadap ke bawah. Sesuai dengan sifatnya, maka saat bocor gas ini akan naik ke udara sehingga bisa terdeteksi. Jarak dengan sumber kebocoran hendaknya tidak melebihi 8m.
PERINGATAN - Dapur atau ruangan yang dipenuhi oleh bocoran gas adalah sangat berbahaya dan berpotensi menimbulkan ledakan, karena kedua jenis gas ini amat mudah terbakar (highly flammable).
Conventional Fire Alarm Control Panel
Tampak luar Panel Fire Alarm umumnya berupa metal kabinet dari bahan yang kokoh seperti terlihat pada gambar di samping. Pada beberapa tipe ada yang berwarna merah, mungkin dengan maksud agar bisa dibedakan dengan panel listrik ataupun panel instrumentasi lainnya.
Dalam sistem alarm, panel berfungsi sebagai pusat pengendali semua sistem dan merupakan inti dari semua sistem alarm. Oleh sebab itu, maka lokasi penempatannya harus direncanakan dengan baik, terlebih lagi pada sistem Fire Alarm. Syarat utamanya adalah tempatkan panel sejauh mungkin dari lokasi yang berpotensial menimbulkan kebakaran dan jauh dari campur tangan orang yang tidak berhak. Perlu diingat, kendati bukan merupakan alat keselamatan, namun sistem Fire Alarm sangat bersangkutan jiwa manusia, sehingga kekeliruan sekecil apapun sebaiknya diantisipasi sejak dini.
Panel Fire Alarm memiliki kapasitas zone, misalnya 1 Zone, 5 Zone, 10 dan seterusnya. Pemilihan kapasitas panel disesuaikan dengan banyaknya lokasi yang akan diproteksi, selain tentu saja pertimbangan soal harga. Di bagian depannya tertera sederetan lampu indikator yang menunjukkan aktivitas sistem. Kesalahan sekecil apapun akan terdeteksi oleh panel ini, diantaranya:
-Indikator Zone yang menunjukkan Lokasi Kebakaran (Fire) dan kabel putus (Zone Fault).
-Indikator Power untuk memastikan bagus tidaknya pasokan listrik pada sistem.
-Indikator Battery untuk memastikan kondisi baterai masih penuh atau sudah lemah.
-Indikator Attention untuk mengingatkan operator akan adanya posisi switch yang salah.
-Indikator Accumulation untuk menandakan bahwa sesaat lagi akan terjadi deteksi dan sederetan indikator lainnya.
Panel Fire Alarm tidak memerlukan pengoperasian manual secara rutin, karena secara teknis ia sudah beroperasi selama 24 jam non-stop. Namun yang diperlukan adalah pengawasan dan pemeliharaan oleh pekerja yang memang sebaiknya ditunjuk khusus untuk melakukan itu. Setiap kesalahan (trouble) yang terjadi harus segera dilaporkan dan ditindaklanjuti, sebab kita tidak pernah tahu kapan terjadinya bahaya kebakaran.
Pengujian berkala perlu dilakukan sedikitnya dua kali dalam setahun guna memastikan keseluruhan sistem bekerja dengan baik. Untuk menguji sistem diperlukan satu standar operasi yang benar, jangan sampai menimbulkan kepanikan luar biasa bagi orang-orang di sekitarnya disebabkan oleh bunyi bell alarm dari sistem yang kita uji.
"Tiga Serangkai" dalam sistem Fire Alarm terdiri dari:
1. Manual Call Point.
2. Indicator Lamp.
3. Fire Bell.
3. Fire Bell.
Disebut tiga serangkai, karena ketiganya biasa dipasang di tembok berjajar ke bawah ataupun ditempatkan dalam satu plat metal yang berada tepat di atas lemari hidran (selang pemadam api).
1. Manual Call Point (MCP)
Fungsi alat ini adalah untuk mengaktifkan sirine tanda kebakaran (Fire Bell) secara manual dengan cara memecahkan kaca atau plastik transparan di bagian tengahnya. Istilah lain untuk alat ini adalah Emergency Break Glass. Di dalamnya hanya berupa saklar biasa yang berupa microswitch atau tombol tekan. Salah satu aspek yang harus diperhatikan adalah soal lokasi penempatannya. Terbaik jika unit ini diletakkan di lokasi yang:
-sering terlihat oleh banyak orang,
-terlewati oleh orang saat berlarian ke luar bangunan,
-mudah dijangkau.
Untuk menguji fungsi alat ini tidak perlu dengan memecahkan kaca, karena sudah tersedia tongkat atau kunci khusus, sehingga saklar bisa tertekan tanpa harus memecahkan kaca. Kaca yang telanjur retak atau pecah bisa diganti dengan yang baru.
Di beberapa tipe ada yang dilengkapi dengan fungsi intercom (TEL). Petugas penguji dapat melakukan komunikasi dengan penjaga di Panel Control Room dengan memasukkan handset telepon ke dalam jack pada MCP. Seketika itu juga telepon di panel akan aktif,sehingga kedua orang ini bisa saling berkomunikasi.
2. Fire Bell
Fire Bell akan membunyikan bunyi alarm kebakaran yang khas. Suaranya cukup nyaring dalam jarak yang relatif jauh. Tegangan output yang keluar dari dari panel Fire Alarm adalah 24VDC, sehingga jenis Fire Bell 24VDC-lah yang banyak dipakai saat ini, sekalipun versi 12VDC juga tersedia. Perlu diperhatikan dalam pemasangan Fire Bell (pada tipe Gong) adalah kedudukan piringan bell terhadap batang pemukul piringan jangan sampai salah. Jika tidak pas, maka bunyi bell menjadi tidak nyaring. Aturlah kembali dudukannya dengan cermat sampai bunyi bel terdengar paling nyaring.
3. Indicator Lamp
Indicator lamp adalah lampu yang berfungsi sebagai pertanda aktif-tidaknya sistem Fire Alarm atau sebagai pertanda adanya kebakaran. Entah kami salah kaprah atau tidak, sebab dalam sebuah situs dikatakan begini:
"An indicator lamp is a light that indicates whether power is on to a device or even if there is a problem with a circuit or if something is working properly".
Jadi apabila demikian, maka yang dimaksud dengan Indicator Lamp pada Fire Alarm adalah lampu yang menunjukkan adanya power pada panel ataupun menunjukkan trouble dan atau kebakaran. Di dalamnya hanya berupa lampu bohlam (bulb) berdaya 30V/2W atau lampu LED berarus rendah. Oleh karena itu, dalam sistem yang normal (tidak pada saat kebakaran) seyogianya lampu ini menyala (On). Sebaliknya apabila lampu mati, ya tentu saja ada trouble pada power. Pada beberapa merk, indikasi kebakaran dinyatakan dengan lampu indikator yang berkedip-kedip.
4. Remote Indicating Lamp
Berbeda dengan Indicator Lamp, maka Remote Indicating Lamp akan menyala saat terjadi kebakaran. Ingat kembali pembahasan ini pada Judul Bagian 1. Detector Heat atau Smoke yang akan dihubungkan dengan unit ini harus ditempatkan pada Mounting Base 3-kabel. Lampu ini dipasang di luar ruangan tertutup (closed room), seperti ruang panel listrik, ruang genset, ruang pompa dan semisalnya, dengan maksud agar gejala kebakaran di dalam dapat diketahui oleh orang di luar melalui nyala lampu. Unit ini bisa juga dipasang di luar kamar hotel (sepanjang hallway), rumah sakit dan ruangan yang semisalnya.
Bersambung pada artikel berikutnya.....
129 comments:
makasih ilmunya pak..
mantap Gan....
makasih atas postingnya pak
semoga semakin bertambah ilmu anda, terimakasih...
Khoiru nass bro !
salute!
Thanks postingnya gan, tambahan persiapan ane buat tempat kerja baru.. hehehe
thanks.. full
kalo yg semi dipanel MCFA menunjukkan apa saja gan?
Kalau ANOUNCIATOR dan JBFA itu cara kerjanya
untuk apa Gan?
Tq's banget Bos...Ilmunya
artikelnya bagus banget,apakh boleh saya minta ijin untuk copy dan saya pelajari serta sya cantumkan di web saya pak?http://www.alatpemadam.web.id/
zuperrrrrrrrrrrr
Anuciator Fungsinya unt merestart gan,biasanya letaknya di pos/kntor scurity tujuan utama agar bisa merestart suatu saat(Kapan saja bth restart
)karena kalau gak dikasih anuciator berarti kita hrs restart di MCFA.kalau JBFA/TBFA Adl Junction Box Fire Alarm/Transfer Box Fire Alarm yang fungsinya untuk sambungan dari berbagai zone misal dari zone a,b,c,d&e dr lt.1.gitu gan!!!!!
sangat bermanfaat sekali Gan.....
kalau terjadi trouble full station apa yang harus saya perbaiki?
apakah penyebab terjadinya trouble full station pada sistem alarm addresable pak ?...mohon bantuanya pak
trimksh.
jika detektor rusak atau tdk terpasang.apa panel alarm slalu bunyi
Bagaimana cara merakit Instalasi Panel control MCFA & TBFA
mau nanya pak! untuk tarikan kabel dari TBFA ke MCFA ada berapa tarikan? dan kabel apa yang dipakai?
saya punya beberapa materi fire alarm yang bisa dipakai untuk teman-teman di lapangan. Silahkan kunjungi blog saya.
kalau JBFA perlu listrik tidak ? kalau perlu dari mana aliran listriknya ? apakah dari MCPFA atau dari stop kontak terdekat ? terima kasih
ThokceeerrrRR...
Tankyuuu yeee buat yg Update..
terima kasih atas ilmunya pak sangat bermanfaat sekali..
perbedaan dasar antara sistem addresable, konvensional, dan semi addressable apa ya pa?
perbedaan antara ketiga sistem ialah .system addresable kita akan lebih detail mengetahui letak kejadian .
dikarnakan satu detector akan langsung terdeteki di panel secara satuan .dan sytem semi addresable hampir mirip dengan system addresable cuman beda di sisi instalasi .dan yang konvensional adalah sytem pendeteksinya akan sedikit sulit di ketahui dikarnakan di ketahui melalui zone ,,sedangkan 1 zone bisa terdapat
beberapa unit detector dan terkadang berbeda ruangan .
terimakasih ilmunya sgt bermanfaat..
Mas sayam lagi cari GAS DETCTOR model yang ada diatas ,mohon info kalau ada kontacnya ,thans Lucas
alamat astrio.makmur@gmail.com
Mohon izin copy dan di share pak (Guntur dari Bojongsari)
Mohon izin copy pak
Terima kasih, artikel yang sangat bermanfaat. (Y)
Saya banyak permintaan perbaikan dan modifikasi fire alarm MCFA. Ada beberapa modul input dan modul output atau bahkan Mother board MCFA nya sendiri bermasalah. Bahkan beberapa layar monitor atau printer juga sudah tidak berfungsi dengan baik. Ini peluang bagus buat kita2 yang rajin berlatih dan bekerja keras mendapatkan kue "order" repair dan modifikasi sistem fire alarm. Mudah mudahan blog ini makin berguna dan makin bermakna bagi para teknisi dan user fire alarm. Terimakasih juga buat moderator.
Trmksih ini artikel yg sya btuhkan, saya bru blajar Tentang Alarm System, kebetulan di tmpt kerja ada Smoke Detktor( Ion ) yg sering Alarm sendiri " DET FAILED TEST " ,apa penyebabnya ya ?
Modul System menggunakan AFP-200 NOTIFIER . mhon bantuan para master ,...(zain.bagos@gmail.com ) Sebelumya Terimakasih banyak
Infonya WOW Banget makasih,.. :-)
Jika ada yang maencari FAS BOSCH bisa ke kami ya distributornya www.securindotama.com full addresable
Hormat Saya, PT. JASA MULYA ABADI .Darmawan Manager Umum Hp : 0812 9666 5251 - MELAYANI PENERBITAN BANK GARANSI & ASURANSI TANPA AGUNAN PROSES CEPAT POLIS DI ANTAR
Jakarta, 29. Juni, 2015
Kepada Yth,
To : PERUSAHAAN BUMN
& SWASTA NASIONAL.
Di Tempat.
Up/attn : Pimpinan Perusahaan, HRD & Finance Manager , AccountingPerihal : Surat Perkenalan & Kerjasama
Terlampir : 1 Perincian Penerbitan Bank Garansi & Surety Bond
Dengan Hormat,
Salam hangat dari PT. JASA MULLYA ABADI (Consultan Bank Garansi Dan Asuransi)
Perkenankan kami untuk memperkenalkan perusahaan kami, PT. JASA MULLYA ABADI .
Dimana kami telah di back up beberapa perusahaan Asuransi Kerugian Swasta Nasional Maupun BUMN serta Perusahaan kami telah ditunjuk untuk memasarkan bank garansi yang terbitkan oleh Bank diantaranya:BANK BNI , BRI , BCA , BII , EXIM , DKI , BTN , SINARMAS , MUTIARA , AGRA , KALTIM , SUMSEL , BUMIPUTERA , serta bank dan Asuransi Penerbit lainnya.Pada kesempatan ini kami menawarkan kerjasama dibidang penerbitan bank Garansi / Surety bond,dimana didalam penerbitannya kami memberikan prosedur relatif mudah yaitu : NON COLLATERAL (Tanpa Agunan), Serta Jaminan polis siap kami antar.
Jasa General Insurance Bank Garansi Dan Asuransi Yang Kami Tawarkan Diantaranya :
Ø JAMINAN PENAWARAN (Bid Bond)
Ø JAMINAN PELAKSANAAN (Performance Bond)
Ø JAMINAN UANG MUKA (Advance Payment Bond)
Ø JAMINAN PEMELIHARAAN (Maintenance Bond)
1.Contractor all risk (CAR)
2.Conprenshive general liability ( CGL)
3.Workman compensation liability (WCL)
4.Automobile liability (AL)
5.Custom bond
6.Property all risk (PAR)
7.Erection all risk ( EAR)
8.Marine hull insurance (MH)
9.Cargo
10.Kredit Modal Kerja (KMK)
11`. Sp2d Akhir Tahun ( Surat Perintah Pencairan Dana )
Besar harapan kami kiranya perusahaan kami diberikan kesempatan dan kepercayaan untuk berpartisipasi dalam kegiatan perusahaan bapak/ibu kelola terutama dalam hal perlindungan terhadap resiko (Wan Prestasi) baik itu proyek yang sedang berjalan / akan dilaksanakan maupun proyek yang sudah berjalan kami memberikan prosedur yang relative mudah yaitu proses cepat serta jaminan polis siap di antar.Demikianlah penawaran dari kami, semoga ini merupakan awal kerjasama yang baik dan berkesinambungan dimasa yang akan datang,atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
salam .
DARMAWAN PRAMONO
Div.Marketing
PT. JASA MULLYA ABADI
(Insurance – Bank Guarantee & Surety Bond)Jl. Harapan Mulya IV No. 38, Kemayoran - Jakarta PusatTelp : 021-4260719 (Hunting)Fax : 021-4252048
Email : darmawan.jma@gmail.com
Mobile : 0812 9666 5251
Kita juga bisa bantu untuk jaminan akhir tahun SP2D
Malam mas.....
Banyak artikel yg bahas tentang fungsi dan cara kerja smoke detektor, dimana ketika detektor mendeteksi adaya asap yg masuk k dlm detektor y maka detektor tersebut akan mengirimkan sinyal k Mcfa dan kemudian mcfa akan memerintahkan output bekerja sehingga alarm bell bunyi... Yg jd pertanyaan sinyal yg dikirimkan detektor ke mcfa dalam bentuk apa???? Apakah tegangan, atau hambatan
Sinyal yang dikirim ke MCFA adalah Hambatan, Karena terjadinya hubung singkat pada Heat maupun smoke detektor.
Mas, mau tanya, apakah ada persyaratan maksimum durasi waktu antara heat atau smoke pertama kali mendeteksi bahaya sampai bel alarm berbunyi?(tentunya semakin kecil waktunya semakin baik)
Mohon bantuannya kl fire alarm bunyi terus padahal tidak ada hal yang menonjol kira2 ada kesalahan dimananya ya Pak. Terima Kasih
ok terimakasih banyak gan untuk infonya
salam Rajalistrik.com
fire alarmT F Electrical: We are right place if you are looking for electricians in liverpool, wirral, electrician in southport, electrician wigan and southport electricians.
Mohon bantuan nya,,,jika unit smoke detektor rusak dan di ganti dengan unit smoke detektor lain bisa gak pak? Akan ada pengaruh ke modul MCFA nya apa tidak?
Terimakasih
lampu indikasi pada panel alarm menyala meraah tapi gak ada tanda kebakaran
apa pemyebab lp alarm menyala tapi gak ada tanda kebakaran
Mas saya punya smoke detector yang sering alarm palsu, bagaimana cara menonaktifkannya?
berapa ohm resistor yang harus dipasang untuk menonaktifkannya dan dipasangnya dimananya?
Mohon bantuanya pak cara mendisable modul di fire alarm tipe konvensional NFS-640 gimans yaaa pak....
gi mna klo ada masalah sperti :
alarm untuk smoke detektor gk bunyi apakah itu di installasinya atau di sistem,
MCFA merk APOLLO dan DETECTORnya sdh Fully Addressable, harga terjangkau, tdk memerlukan tambahan Modul detector lagi... bila, agan agan ingin maintenance, atau trouble shoot pd Fire Alarm system pd perusahaan anda bs hubungi saya atau email 085710310382 / m.hendrik1982@gmail.com
ok
terkait modul FA pada TBFA ,1 modul dapat melayani berapa detector ya pa,tlg infonya.tks
SYSTEM YANG DIGUNAKAN SEMI ADDRESSABLE
mau nanya gan...
kami pasang panel mcpa merk hong chang. kami tes dengan menekan tombol pressbuttom. sebelum pressbuttom di matikan sudah di tekan tombol preset pada panel. tetapi panel menjadi bermasalah tidak bisa di matikan. sampai semua kabel yang menghubungkan head detektor kami cabut tetapi panel masih terus bunyi. apa yang harus di ganti di dalam panel tersebut gan, tanpa membeli panel yang baru..
tolong gan di bantu.
Boss,,saya punya MCFA disitu muncul trouble indikasi NAC troubel..trus muncul short device..dimana biasax itu yang short..karena diakan pake kabel FRC jarang biasax rusak..
Boss,,saya punya MCFA disitu muncul trouble indikasi NAC troubel..trus muncul short device..dimana biasax itu yang short..karena diakan pake kabel FRC jarang biasax rusak..
ijin copas pak buat tambah2 koleksi
Sumber nya dicantumin dong.
Respect the author.
www.tanyaalarm.com
Ijin copy
Ijin copy
Hi! Nice article! I found it very useful :)
Check this site http://samsec.fi/palovaroitinjarjestelma/ to buy smoke alarm system for home and office.
izin copas pak
Jika Panel anda addressable, smoke detector nya harus di disable pada Panel, jika konvensional tinggal lepas saja.
Untuk resistor end of line biar tidak terdeteksi menjadi trouble Open circuit, masing2 Panel mempunyai spek sendiri .biasa nya Panel konvensional
Baca manual operation atau manual book nya, biasa nya ada caranya di bagian troubleshooting
Jika FACP nya addressable maka untuk mengganti detector menggunakan merk yang sama itu bisa, jika beda merk tidak bisa, biasa nya tidak berfungsi.
Kalau Panel nya konvensional bisa pakai merk apapun asal sesuai spek dgn yang lama. Tks
Maaf pak saya lupa" ingat kalau saya gak salah NAC trouble itu tidak ada tegangan baterai yang masuk atau ada kompenen suply power dimodul nya yg terputus....Untuk lebih lanjut nya coba di cek untuk power suply 220 nya dan suply baterainya jika semuanya sudah Ok agan bisa cek suply power nya yg dari modul nya.
Mau nanya gan dalam 1 zona maksimal berapa detector yang dipasang, atau berapa meter panjang tarikan instalasinya
ijin copy
mohon bantuan boss !!
pda fire control panel( type NOHMI model : FAP129N)
saya memakai 13 zone ,
tapi dia fire di zone 14, apa kira kira penyebabnya ??
trimakasi sebelumya !!
terimakasih sharingnya.., jika agan agan membutuhkan kabel FRC atau kabel lainnya (lokal/impor) bisa menghubungi saya di 081380562366 atau email ke aguss1979@gmail.com
mw nanya pa tentang flame detector..merk dettronics..
saat di coba bgs menunjukan sinyal gas 100 dan terbaca di PC terdeteksi tapi di alarm HORN nya g bunya di mana letak masalahnya ya.... HORN sendiri bgus udah di coba .... mohon petunjuk pak ...trims
Boss regulasinya dari sni brapa ya?
Tks
Luar biasa ilmu yg dibagikan
Pak tombol zone yang ada pada monitor panel mcfa itu fungsi nya untuk apa
The locksmith services are really important for your safety too)
JBFA adalah panel koneksi/terminasi yg berisi modul2 fire alarm(bisa zone/monitor/control modul) jadi JBFA memerlukan power source 12/24 vdc tergantung jenis modulnya..sebaiknya gunakan source power dari MCFA yang memiliki backup power baik dari UPS ataupun battery..
Kate the manager called everyone's names that had signed in. There was just one participant who did not sign in. Kate told that person the dangers of not signing in when they enter the building.
The training was very informative and we learned a lot.
http://inzitechnology.com/?page_id=20
Kalo di bell nya apa perlu dioda apa ga pakai gapapa?
Mau nanya gan.Utk mcfa konvensional wktu d test indikator pd smoke nyala tp alarm gk mau nyala kenapa ya gan.
Utk tambahan Mcfa sy pakai hong chang dan smoke pakai hiseki H-136 8 terminal gan.terima kasih gan atas bantuannya .
bisa settingPublic Address and General Alarm (PAGA) dg ACE100 cofiguration
Maaf pak numpang nanya nih ini bell nya suaranya tdk nyaring padahal di adaptor nya sudah tambahin jd 24 vdc.. Itu knp pak ya.. Mohon pencerahnya
Makasih om ilmunya
Artikelnya bagus dan sangat membantu.
Konvensional, semi adressebble , full adressebble... system nya 3 apa 2 nih???
Nice blog provides many informative and helpful articles. Thanks for sharing the information. Looking for more updates in future.
Smoke Detector Alarm
Terimakasih atas informasinya pak. Saya Izin Cpy ya pak
Informasi yg bagus
om maaf om tanya,mcfa saya kok buser dan indicator lamp saya nyala kedip2,saya reset gk mau,ada tulissn
DISCONEC INDICATTION LAMP apanya ya om.pada hal conecsi loop dah bener
merknya Hooseki om
Mantaps, sharing-sharing ilmu dan pengalaman yang luar biasa.
Terima kasih ya
mantap gan..
Thanks mas bro... ilmunya... semoga bermanfaat...
tambahan aja anuciator adalah panel bayangan/panel indikator ke 2 setelah mcfa.fungsi kurang lengkap.karna tarikan zone lapangan ke mcfa dulu.dan opret pun di lakukan di mcfa
nice info...
If you are search Fire Alarm System in Guwahati,we are best Fire Alarm service provider in Guwahati.
sekamat malam,saya mau tanya. saya mau ganti siga CT1 pada TBFA dengan yang baru,kenapa indikasi yang terbaca pada MCFA "KONFIGURASI"
Saya butuh buku yang menyerupai isi tsb. Mohon arahannya
Terimakasih
Nice artikel...jaza jazakallah Khoir akhi
tanya kenapa resistor tidak boleh di pasang di mcfa dan apa peraturannya
Selamat siang om. Mau tanya sistem full adresable. Dalam 1 zone ada 1 loop terdiri dr 114 module. Pertanyaanya brp panjang max yg di perbolehkan setelah kabel keluar dr jb sampai kembali ke jb? Terima ksh
Cara adress siga ct 1,gimana ya...ada penambahan
mantul nih min
power supply hp
Mantap gan.
Pak mau tanya , misalkan dalam ruangan ada 3 detektor di pasang Remote indikator lamp 1 saja bisa tidak ya? Terimakasih
Bisa pak. Yang penting dalam 1 line tarikan kabel
Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan konsultasi kepada Anda mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.
Salam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Degreaser & Floor Cleaner Plant
Oli industri
Selamat sore, mohon info dan solusi, panel kontrol alarm tiba2 mendeteksi switch unposition dan 1 zone ON tapi Bell tidak berbunyi, kira2 penyebabnya apa? dan yg bermasalah dibagian modul atau apa? Trims atas info dan solusinya
Mau tanya gan,kalao resistor untuk EOL nya sendiri paling tinggi berapa omh ya?(untuk heat detector hooseki)
10 kiloOhm
Kepada Yth,
PIMPINAN PERUSAHAAN
Up.IMPORT DEPT/PURCHASING.
Hal:IMPORT URDERNAME DAN DOOR TO DOOR BORONGAN.
Dengan hormat,
PT GLOBAL BARONA PERKASA merupakan salah satu perusahaan International Freight Forwarder dalam pengurusan barang import dan segala keperluan yang berhubungan dengan proses Kepabeanan By Bandara Soetta maupun Pelabuhan Tanjung Priok.
Product dan Services kami antara lain :
1. Customs Clearence Import Air&Sea Freight
2. Sewa Bendera/ Under Name Import
3. Import Door To Door Service All In Dari Negara Asal
4. Trucking/Pengiriman Domestic
5. Import Borongan Customs ( All-In )
Untuk informasi lebih lanjut mengenai tarif atau biaya yang diperlukan untuk pengurusan Import, Expor, Door to Door, trucking dan biaya-biaya service lainnya yang kami sebutkan diatas, silakan menghubungi kami,
Not: (Jika ada barang yang tertahan di BC, kita bisa untuk proses pengurusannya)
Kami memberi solusi dalam pengiriman barang import serta tanggung jawab dalam setiap kepercayaan yang diberikan.
Hormat kami.
MARIO
Hp/Wa : 0812-8303-956
PT GLOBAL BARONA PERKASA
Gedung AKA Lt. 2
Jl.Bangka Raya No,2 Jaksel.
Phone: 021-22716626
E-mail: info@pt-gbp.com // mario@pt-gbp.com
E-mail: mariowinatagbp@gmail.com
Rute import door to door service by air & sea freight :
-China
-Hongkong
-Singapore
-Taiwan
-Thailand
-Bangkok
-Malaysia
-Korea
-Jepang
-Amerika
-Kanada
-Jerman
-Perancis-Jakarta dan Negara Eropa lainnya to Jakarta-indonesia.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai tarif dan waktu pengiriman silahkan hubungi kami.
PT GLOBAL BARONA PERKASA
Gedung Aka, Lt.2 Jl.Bangka Raya No.2 Jakarta selatan
Tlpn : 021-22716626
Hp/Wa : 0812-8303-956
Email : mariowinatagbp@gmail.com
apakah fire alarm panel bisa diintegrasikan ke security alarm panel?
klo error saat pemasangan kabel nya,,bisa dipastikan apanya pak,?
saya mau tanya..kalo kabel in sama out ketukar apa pengaruh apa tidak..misalkan in 1 out 2 terus ketukar injadi 2 out jadi satu...terimakasih
good job gan
penyedot timah solder
PT. LAUTAN BIRU PASIFIK
International Freight Forwarder, Sea & Air Cargo Services, Undername Consignee, Door to door Service, Export - Import
Dengan Hormat,Perkenalkan kami dari PT.LAUTAN BIRU PASIFIK, Merupakan Perusahaan International Freight Forwarder, yang melayani pengiriman barang Import & Domestics dari suruluh negara Asia dan Eropa.
Produk - Produk Jasa Yang kami tawarkan sbb :
International Sea and Air Freight Forwarders
- Customs Clearance Resmi
- Borongan ( All-In )
- Ex-work - langsung
- Door To door service & via by air & by sea
- Undername & borongan all-In
- Sewa undername
- Domestics & Logistics
Wilayah Kerja : Kami melayani pengurusan Customs dan Service kami melalui :
- Port tanjung Priok : Jakarta
- Port tanjung Perak : Surabaya
- Port tanjung Emas : Semarang
- Port tanjung Panjang : Lampung
- Port Belawan : Medan
Untuk borongan undername ( ALL-IN ) kami menerima segala jenis komodity barang, diantaranya sebagai berikut :
Mesin baru / Mesin second, Tekstil, Electronic, Chemicals, Alat Berat, Pompa Air, Besi,Plat,Baja, Garment, Alkes, Electronik, Spare Parts dan barang - barang umum lainya.....
Adapun untuk biaya pengurusan Barang import borongan dapat kami talangi terlebih dahulu dan setelah barang keluar dari pabean / Surat Perintah Pengeluaran Barang ( SPPB ) baru dilakukan Pembayaran ke pihak kami sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.
Jika ada yang mau dipertanyakan jangan segan-segan untuk menghubungi kami.
Demikianlah penawaran ini kami ajukan, besar harapan kami bisa terjalin kerja sama yang baik dengan perusahaan Bapak/Ibu, dan atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih
BEST REGARDS,
S U D I R M A N
Mobile : 0852 1111 6848
Whatsapp : 0852 1111 6848
E-Mail : dirman.import@gmail.com
PT. LAUTAN BIRU PASIFIK
Head Office : Graha EMRE, Lt. 3 Room 205
Jl. Raya Pondok Gede No.37 - Jakarta Timur 13560 Indonesia
Phone : +6221- 8095762
Mobile : 0852 1111 6848
E-mail : lautanbirupasifik@gmail.com
Apakah pengaruh/efek jika instalasi kabel fire alarm (dalam konduit) berdampingan dengan power AC berdaya besar (di kabel tray electrical)? Apakah diperbolehkan instalasi seperti tersebut di atas?
A fire alarm system in Pakistan can help lessen the fire accidents, and keep the people safe. There is a lesser risk of dying in a fire accidents in places which has a smoke and fire detector installed.
The Fire alarm system price in Pakistan is really affordable so more people should install it in their homes or companies to help detect the issue at its earliest.
JAZAKUMULLAHU KHAIRAN..
izin tanya pak, adakah artikel atau jurnal yang menjelaskan isi komponen elektronika yang ada pada master panel nya?
Fire Alarm is designed to alert us to an emergency so that we can take action to protect ourselves, staff, and the general public. there is an emergency at which point, they might just save our lives. ASN systems (Active Security and Network Systems) provides the best, quick detecting Fire Alarm in Karachi.
Menerima Instalasi Baru dan Perbaikan Fire Alarm Edward ,Notifier,Hochiki, Simplex. Konvensional Addressable ..
Kontak wa.me/+6288296572573
Bisa sekali pak..
Hubungi nomer 088296572573
Standartnya 14 pcs sensor dalam 1 zona
Sy mau tanya,di kantor sy Switch not normal set kedip trus.alarm tdk bunyi. Penyebabnya apa y
Jek phon ada ngga ya
pak klo indicator telfon indicator lamp nyala trus solusi nya apa pak ?
Terimakasih atas share ilmunya pak
Pak, kalau flow switch sering terjadi triger biasanya1minggu sekali,itu biasanya dari apa? Disini MCFA pakai produk SIMPLEX
mau nanya dong, kalo alarm bell bunyi terus saat ada fire alarm aktif, padahal di panel FACP sudah ditekan silent, tapi tetap terdengar suara bell, inikenapa ya dan solusinya bagaimana?
Post a Comment